Sketchup adalah sebuah software komputer untuk membuat model 3 Dimensi
(3-D) atas benda-benda fisik seperti gedung-gedung, peralatan rumah
tangga, disain tata ruang dan sebagainya. Disain arsitektur
merupakan salah satu aplikasi pemakaian SketchUp. Sebelum ada Google Building Maker, SketchUp adalah
satu-satunya software yang dipakai untuk membuat bangunan-bangunan
3-Dimensi yang anda lihat di Google Earth.
Sebetulnya sebelumnya sudah banyak software pembuatan model 3-D seperti
ini beredar, khususnya bagi kalangan profesional seperti Autodesk 3ds Max
dan ArchiCAD,
atau software yang khusus diarahkan kepada home owner seperti 3D Home Architec
dan Punch
Home and Landscape Design.
Sebelum belajar SketchUp, saya pernah mencari tahu mengenai 3ds Max dan ternyata butuh power grafis (Graphic Card/GPU) yang cukup kuat untuk bisa menjalankannya. Nda' cocok untuk keperluan hobi.
Masing-masing tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri. Tapi kesemua software diatas adalah software berbayar sehingga adanya SketchUp free tentunya menambah pertimbangan kita untuk memilih SketchUp sebagai weapon of choice.
Ingin membuat lobang oval disebuah bidang, buat
bentuk oval pada bidang tersebut kemudian dorong permukaannya sedalam
yang kita inginkan, atau ditarik, kalau mau bentuk oval itu menonjol
dari permukaan.
Banyak sekali aktifitas yang bisa dilakukan hanya dengan memakai mouse belaka namun hasilnya tetap akurat. (Lebih detail lihat di sini: Meningkatkan Akurasi Model)
Dengan kesederhanaan pemakaian seperti itu diharapkan kita bisa lebih berkonsentrasi pada penuangan kreatifitas anda secara efisien dan ... having fun while you're doing it.
Yang sering menjadi tantangan dalam bagi pemakai SketchUp baru adalah bahwa semuanya harus dimulai dari scratch: garis dan bidang. Berbeda dengan software arsitektur seperti Home Architec atau Punch yang sudah menyiapkan objek-objek seperti dinding dan sebagainya. Ini yang menbingung ketika saya pertama kali belajar SketchUp. Tutorial ini akan menunjukan bahwa tantangan ini sangat mudah untuk diatasi.
Setelah SketchUp diakuisisi dari @Last Software, Google mengeluarkan SketchUp (Free). Perlu dicatat bahwa Google tidak membatasi pemakaian Sketchup (Free). Boleh untuk apa saja, termasuk untuk keperluan komersial sekalipun. Untuk sekedar keperluan hobi - menurut saya - kita tidak memerlukan SkecthUp Pro. (Untuk perbedaan lebih detil lihat di link ini.) Ringkasnya, untuk urusan membuat disain seperti yang ingin kita capai dalam tutorial ini, apa yang bisa dilakukan oleh Pro, bisa dilakukan oleh SketchUp Free.
Perbedaan yang cukup terasa adalah: Pada SketchUp (Free), kita tidak dapat dengan mudah membuat printout dengan skala yang akurat seperti yang biasa dikeluarkan oleh para arsitek dan pada versi free tidak ada kemampuan export (dan import, mulai versi 7.1) dari/ke format-format CAD standard seperti Autocad's dwg.
Untuk sementara ini, pakai saja dulu SketchUp versi gratisan untuk belajar. Kalau sudah kesengsem abis silahkan beli versi pro kalau memang perlu.
It is Ridicoulusly Good with Endless Possibility (.. sort of)
Tentunya "gratis" bukan alasan yang cukup kuat untuk kita memilih
apapun.
Kalau anda perhatikan, beberapa majalah yang membahas pembangunan/ renovasi rumah memakai SketchUp untuk menampilkan disain rumah yang dibahas. Hasilnya sangat bagus dan bisa dibuat cukup akurat sampai beberapa angka dibelakang koma. (in millimeter!!!!!)
Keunikan dari Sketchup adalah sifatnya yang terbuka. Google menyediakan interface (API) sehingga anda bisa membuat script (bahasa program relatif sederhana) untuk melakukan hal-hal yang cukup rumit sekalipun. Tentunya anda tidak perlu melakukan ini karena banyak sekali program semacam itu (disebut Plugin).
Seperti yang kita lihat di , yang ada di Smustard.com™ banyak plugin yang gratisan dan ada pula yang berbayar.
Kemungkinan lainnya adalah masalah output. Dengan bantuan sofware rendering, dari model SketchUp yang anda buat bisa dihasilkan output 2-dimensi yang sangat realistik seperti foto sungguhan (photo realistic). Batasannya adalah kemampuan artistik anda dan kecepatan prosesor grafis yang anda miliki (and/or a lot of waiting). Software rendering gratis yang saya suka pakai adalah Kerkythea. Kunjungi site mereka untuk melihat contoh-contoh yang amazing.
Detil mengenai kebutuhan hadrware dan software bisa dibaca di Chapter: Prepare Yourself.
What is SketchUp 3-D Model
Model SketchUp pada dasarnya adalah polygon-polygon yang dirangkai
menjadi bentuk sesuatu sehingga terlihat seperti solid (benda padat).
Demikian juga dengan lingkaran atau garis lengkung. Keduanya sebetulnya
hanya banyak garis lurus kecil yang tersambung seolah seperti
lingkaran/ lengkungan.
Sebuah balok adalah enam polygon berbentuk bidang persegi yang
dilekatkan ke
masing-masing.
Sebuah bola terdiri dari banyak bidang datar yang sambungannya
disamarkan sehingga tampak halus dengan lengkungan yang mulus. Semakin
banyak polygon (high poly), semakin halus dan realistis model yang
dibuat namun akan semakin banyak membebani prosesor dan graphic card.
Sketchup tidak mengenal titik, yang ada adalah polygon yang memiliki sisi (edges) dan muka (faces). Edges yang membentuk batas dan faces yang membuat permukaan poligon tersebut.
Tujuan dasar SketchUp adalah untuk pembuatan model 3-D secara cepat (sketsa / sketch) dan relatif akurat. SketchUp juga tidak untuk membuat model organik seperti tubuh mahluk hidup. (Namun demikian ada pluggin yang bisa membantu kita membuat bentuk-bentuk organik seperti ini).
SketchUp mampu membuat model yang teratur (bidang datar, lengkungan/ cembungan yang teratur) dengan mudah. Karena topik kita adalah membuat/ remodelling rumah. Kayanya we can still stick to SkecthUp.
Selamat Belajar
Rekomendasi |
Butuh beberapa contoh real pemakaian
Sketchup? What about thousands of them. Anda bisa mengunjungi: untuk melihat ribuan contoh model 3-D yang sudah pernah dibuat orang maupun perusahaan. Semuanya bisa didownload dengan gratis. |
Sebelum belajar SketchUp, saya pernah mencari tahu mengenai 3ds Max dan ternyata butuh power grafis (Graphic Card/GPU) yang cukup kuat untuk bisa menjalankannya. Nda' cocok untuk keperluan hobi.
Masing-masing tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri. Tapi kesemua software diatas adalah software berbayar sehingga adanya SketchUp free tentunya menambah pertimbangan kita untuk memilih SketchUp sebagai weapon of choice.
Why SketchUp?
Kenapa harus Sketchup sih? Bukannya
ada yang lebih bagus?
Yang lebih mahal ....... banyak!
Yang lebih mahal ....... banyak!
It is Suprisingly Easy
Yang membuat SketchUp berbeda dari produk lainnya adalah pembuatan model dengan SketchUp dilakukan dengan teknik dan alat-alat yang pemakaiannya sangat intuitif, hampir seperti menangani benda fisik nyata, tapi tanpa hambatan fisika. Misalnya apabila anda ingin meninggikan suatu benda agar sama dengan benda lain, cukup pilih permukaan yang ditinggikan kemudian tarik sampai ketinggiannya sama dengan benda lain.It's soooooo easy |
Banyak sekali aktifitas yang bisa dilakukan hanya dengan memakai mouse belaka namun hasilnya tetap akurat. (Lebih detail lihat di sini: Meningkatkan Akurasi Model)
Dengan kesederhanaan pemakaian seperti itu diharapkan kita bisa lebih berkonsentrasi pada penuangan kreatifitas anda secara efisien dan ... having fun while you're doing it.
Yang sering menjadi tantangan dalam bagi pemakai SketchUp baru adalah bahwa semuanya harus dimulai dari scratch: garis dan bidang. Berbeda dengan software arsitektur seperti Home Architec atau Punch yang sudah menyiapkan objek-objek seperti dinding dan sebagainya. Ini yang menbingung ketika saya pertama kali belajar SketchUp. Tutorial ini akan menunjukan bahwa tantangan ini sangat mudah untuk diatasi.
Almost like Air, It is Free.
Google menyediakan variant SketchUp gratisan yang bisa di download di internet. Software ini benar-benar gratis sehingga anda tidak perlu takut digrebek polisi karena memakai sofware bajakan.Setelah SketchUp diakuisisi dari @Last Software, Google mengeluarkan SketchUp (Free). Perlu dicatat bahwa Google tidak membatasi pemakaian Sketchup (Free). Boleh untuk apa saja, termasuk untuk keperluan komersial sekalipun. Untuk sekedar keperluan hobi - menurut saya - kita tidak memerlukan SkecthUp Pro. (Untuk perbedaan lebih detil lihat di link ini.) Ringkasnya, untuk urusan membuat disain seperti yang ingin kita capai dalam tutorial ini, apa yang bisa dilakukan oleh Pro, bisa dilakukan oleh SketchUp Free.
Perbedaan yang cukup terasa adalah: Pada SketchUp (Free), kita tidak dapat dengan mudah membuat printout dengan skala yang akurat seperti yang biasa dikeluarkan oleh para arsitek dan pada versi free tidak ada kemampuan export (dan import, mulai versi 7.1) dari/ke format-format CAD standard seperti Autocad's dwg.
Untuk sementara ini, pakai saja dulu SketchUp versi gratisan untuk belajar. Kalau sudah kesengsem abis silahkan beli versi pro kalau memang perlu.
It is Ridicoulusly Good with Endless Possibility (.. sort of)
Tentunya "gratis" bukan alasan yang cukup kuat untuk kita memilih
apapun. Kalau anda perhatikan, beberapa majalah yang membahas pembangunan/ renovasi rumah memakai SketchUp untuk menampilkan disain rumah yang dibahas. Hasilnya sangat bagus dan bisa dibuat cukup akurat sampai beberapa angka dibelakang koma. (in millimeter!!!!!)
Keunikan dari Sketchup adalah sifatnya yang terbuka. Google menyediakan interface (API) sehingga anda bisa membuat script (bahasa program relatif sederhana) untuk melakukan hal-hal yang cukup rumit sekalipun. Tentunya anda tidak perlu melakukan ini karena banyak sekali program semacam itu (disebut Plugin).
Seperti yang kita lihat di , yang ada di Smustard.com™ banyak plugin yang gratisan dan ada pula yang berbayar.
Kemungkinan lainnya adalah masalah output. Dengan bantuan sofware rendering, dari model SketchUp yang anda buat bisa dihasilkan output 2-dimensi yang sangat realistik seperti foto sungguhan (photo realistic). Batasannya adalah kemampuan artistik anda dan kecepatan prosesor grafis yang anda miliki (and/or a lot of waiting). Software rendering gratis yang saya suka pakai adalah Kerkythea. Kunjungi site mereka untuk melihat contoh-contoh yang amazing.
It is Pleasantly Light on Your Hardware
SketchUp tidak membutuhkan spek hardware yang terlalu tinggi, kecuali anda ingin membuat model 3-D yang memiliki bidang yang sangat banyak (High poly). Untuk rumah dua lantai dengan 4 kamar, notebook biasa dengan 1GB memory sudah memadai. (Aren't we 'weekend architecs" all in this category?).Detil mengenai kebutuhan hadrware dan software bisa dibaca di Chapter: Prepare Yourself.
What is SketchUp 3-D Model
Model SketchUp pada dasarnya adalah polygon-polygon yang dirangkai
menjadi bentuk sesuatu sehingga terlihat seperti solid (benda padat).
Demikian juga dengan lingkaran atau garis lengkung. Keduanya sebetulnya
hanya banyak garis lurus kecil yang tersambung seolah seperti
lingkaran/ lengkungan.Tips and Trick |
Besaran Skala Model sketchup selalu dibuat dengan skala 1:1 sesuai dengan ukuran aslinya. Kadang ada modeler yang membuat skala yang lebih besar dari aslinya. Hal ini biasanya dibuat untuk model dengan kerumitan yang tinggi dan/atau sangat kecil. SketchUp tidak cukup akurat untuk untuk membuat model rumit dengan ukurannya hanya beberapa milimeter/centimeter saja. |
Sketchup tidak mengenal titik, yang ada adalah polygon yang memiliki sisi (edges) dan muka (faces). Edges yang membentuk batas dan faces yang membuat permukaan poligon tersebut.
What SketchUp is Not.
SketchUp tidak sepenuhnya dapat digolongkan sebagai CAD (Computer- Aided Design) Software yang biasa dipakai untuk pembuatan model 2-D / 3-D yang membutuhkan tingkat akurasi yang sangat tinggi misalnya untuk kebutuhan engineering. Untuk hal seperti itu dibutuhkan software CAD seperti AutoCad atau sejenisnya.Tujuan dasar SketchUp adalah untuk pembuatan model 3-D secara cepat (sketsa / sketch) dan relatif akurat. SketchUp juga tidak untuk membuat model organik seperti tubuh mahluk hidup. (Namun demikian ada pluggin yang bisa membantu kita membuat bentuk-bentuk organik seperti ini).
SketchUp mampu membuat model yang teratur (bidang datar, lengkungan/ cembungan yang teratur) dengan mudah. Karena topik kita adalah membuat/ remodelling rumah. Kayanya we can still stick to SkecthUp.
Selamat Belajar
No comments:
Post a Comment