Apapun tujuannya, semua harus dimulai dari membuat disain. Paling ideal adalah dengan meminta bantuan arsitek yang berpengalaman yang dapat menggali kebutuhan dan selera anda untuk dituangkan ke dalam desain. Tentunya dengan dampak biaya. Semakin berpengalaman semakin mahal biaya sang arsitek. Proses penggalian kebutuhan dan selera ini juga tidak mudah. Tergantung dari kepiawaian komunikasi sang arsitek dan kemampuan kita mengartikulasi pikiran.
Designing is Fun
Sebetulnya pembuatan design adalah bagian yang paling menyenangkan dalam proyek remodeling rumah kita atau bikin rumah baru. Kenapa tidak dikerjakan sendiri saja. Apa lagi saat ini sudah banyak buku dan majalah mengenai rumah yang bisa dijadikan referensi. Banyak juga situs yang dikelola oleh arsitek-arsitek indonesia yang bisa dijadikan referensi. Juga, promosi dari pengembang sering mencantumkan denah detil serta betuk fasad yang bisa kita adopsi. Lebih lagi, anda adalah orang yang paling tahu apa yang anda inginkan, dan waktu yang bisa anda luangkan untuk membuat disain mungkin jauh lebih banyak dibanding dengan arsitek yang tentunya juga juga mengerjakan proyek lain. Yang kita butuhkan adalah adanya alat bantu yang baik dan mudah untuk digunakan.Saya tidak mengatakan arsitek tidak dibutuhkan sama sekali. Kalau anda bersedia untuk mengadopsi disain rumah yang sudah ada, atau yang sedang trend, kemungkinan besar anda bisa mengerjakan sendiri disain rumah anda.
Tips and Trick |
Bantuan Ahli Struktur Apabila rumah yang dibangun lebih dari satu lantai, Adalah keharusan untuk meminta bantuan konsultasi dari ahli struktur untuk meyakinkan bahwa rumah yang akan dibangun aman dan dapat memanfaatkan struktur rumah yang ada semaksimal mungkin. |
Disain Dengan Model 3-Dimensi (3-D)
Manusia yang sudah terbiasa mempersepsikan benda secara tiga dimensi. Dengan 3-Dimensi, perspektif benda dapat terlihat sehingga bentuk-bentuk akan telihat lebih realistis dan lebih dapat dirasakan keberadaannya. Ukuran menjadi lebih ”terasa”, karena bisa dibandingkan dengan benda 3 dimensi disekitarnya. Oleh karenanya sangatlah ideal apabila kita mampu mendisain rumah kita dalam model 3-Dimensi. Misalnya, keinginan untuk membuat kamar kecil dibawah tangga membutuhkan tinggi bordes yang memadai agar plafon kamar mandi tidak terlalu rendah. Dari sini juga bisa ditentukan apakah diperlukan penurunan lantai kamar mandi untuk menjaga sudut kenaikan tangga tidak terlalu ekstrim. Perlu banyak gambar dua dimensi, untuk dapat menganalisa hal tersebut secara komprehensif. Apalagi kalau kita menginginkan disain yang dilengkapi dengan material-material seperti keramik, kaca yang mirip dengan aslinya, tentu akan lebih realistis lagi.Zaman dahulu kala, untuk bisa melakukan ini anda perlu membuat maket rumah. Bisa cukup realistis seperti gambar diatas. Halangannya: susah untuk dibuat, tidak mudah untuk dirubah, biaya dan waktu yang diperlukan cukup banyak. Belum lagi rawan rusak karena tertimpa bola.
Alternatifnya tentu pembuatan model 3-D dengan bantuan komputer. Kemampuan komputer rumahan sekarang sudan sangat canggih sehingga pada umumnya sudah bisa dipakai untuk membuat model 3-D dengan bagus.
Too ambitious?
Cerita diatas sepertinya kok "ambisius banget". Mana mungkin kita yang belum pernah belajar arsitektur atau memahami software CAD bisa melakukan itu. Memang susah kok.... kalau kita engga kenal SketchUp. SketchUp akan membantu pembuatan model tiga dimensi dengan hasil yang sangat baik, dan dengan cara yang mudah.Pemakaian SketchUp sangat intuitif. Moto mereka dulu menyebutkan ”3D for Every One”. Katanya, kurva belajar lebih pendek dibandingkan dengan CAD yang serius seperti ArchiCAD misalnya. Dengan demikian, berbagai kreatifitas yang anda miliki dapat tertuang dengan cepat dan tidak terhalang oleh tool yang anda punya.
A car made in SketchUp (Source: Wikipedia) |
No comments:
Post a Comment